INFO SENKOM - Bencana
terjadi dengan tiba-tiba, dan ketika bencana datang tidak ada seorangpun yang
mampu mencegahnya, namun kita bisa melakukan upaya-upaya maksimal untuk
mengurangi dampak dari sebuah bencana.
Personil Senkom Tergabung dalam TRC-BNPB |
Kita bisa melakukan
analisa-analisa mengenai gejala-gejala akan terjadinya bencana, sebagai bentuk
peringatan dini, agar tidak terjadi korban jiwa ketika bencana itu tiba.
Gempa bumi, gunung
meletus, banjir, tanah longsor dan kemarau berkepanjangan merupakan kejadian
alam yang diawali dengan tanda-tanda dan gejala alam.
Gejala-gejala alam
itulah yang disampaikan kepada warga sebelum terjadinya bencana, untuk mencegah
timbulnya dampak korban jiwa, luka, maupun kerusakan infrastruktur yang sangat
signifikan.
Kejadian gempabumi yang
terjadi di Yogyakarta (2006) dan Padang (2009), ditambah gunung meletus di
Sumatera Utara pada September 2013 lalu, cukup menjadi pelajaran yang sangat
berharga bagi kita.
Salah satu pelajaran
utama dari peristiwa alam itu, yakni perlunya aktifitas mengidentifikasi
potensi bahaya dan perencanaan yang berstandar aman sebagai upaya menyelamatkan
jiwa dan mengurangi korban luka maupun kerusakan infrastruktur bila terjadi
bencana.
Kenken Irawan |
"Laporan Situasi
Nasional (Lapsitnas) yang secara rutin dilaksanakan oleh Senkom Mitra Polri
dari seluruh penjuru Nusantara melalui gateway, merupakan bagian dari kegiatan
identifikasi potensi bencana,"Kata Kenken Irawan.
Menurut Kepala Deputi
Komunikasi Senkom Mitra Polri itu, Laporan Situasi Nasional yang terbagi dalam
tiga kategori utama, yakni Normal, Krisis dan Perlu Tindaklanjut itu merupakan
hasil pantauan dan analisa pengamatan yang telah dilakukan oleh seluruh
personil Senkom Mitra Polri di wilayahnya masing-masing, yang kemudian
dilaporkan secara nasional dan dimonitor oleh seluruh personil, warga maupun
mitra, bahkan termasuk pengambil kebijakan, yang berwenang menetapkan status
kebencanaan.
Laporan mengenai
maraknya aksi kejahatan di suatu wilayah yang dilaporkan melalui gateway Senkom
Mitra Polri juga bisa menjadi peringatan bagi warga untuk meningkatkan
kewaspadaan, agar tidak ikut menjadi korban kejahatan yang dimaksud.
Sudah Action dan Akan Terus |
Oleh karena itu Laporan
Situasi Nasional (Lapsitnas) Senkom Mitra Polri yang telah rutin dilaksanakan
setiap hari, harus makin ditingkatkan. Laporan yang disampaikan harus
benar-benar akurat dan dinilai bermanfaat untuk menjadi acuan informasi,
peringatan maupun pedoman bagi pengambil kebijakan.
"Kami membentuk
Tim Eqso, salah satu tujuan utamanya, agar lapsitnas dapat tetap berjalan rutin
setiap hari,"ujar Kenken Irawan di sela-sela memimpin pertemuan para
pengendali nasional, pertengahan September 2013 lalu.
Di saat institusi dan
lembaga lain baru akan membentuk Tim Reaksi Cepat, Senkom Mitra Polri bahkan
telah memilikinya. Bukan sekedar memiliki, namun Tim Reaksi Cepat (TRC) Senkom
Mitra polri telah 'action' di lapangan.
Majulah Senkom Mitra
Polri...Majulah maju...Lajulah laju...Menembus Jarak Tanpa Batas.(rill)