SENKOM,BONTANG - Warga kota Bontang
digegerkan dengan kabar beredarnya bakso berbahan daging babi. Pantauan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri
local kota Bontang, menyebutkan, informasi mengenai peredaran bakso berbahan
daging babi itu mulai muncul sejak Rabu(29/5/2013) lalu.
Berawal dari hasil pengujian yang
dilakukan Dinas Peternakan UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Pemprov Kaltim, dengan mengambil sample secara acak dari 21 pedagang
bakso yang tersebar di kota Bontang.
“Berita ini diperkuat dengan surat edaran
pemerintah melalui dinas Kesehatan kota Bontang, ada belasan pedagang bakso
yang positif memperdagangkan bakso dengan kandungan daging babi,” kata M.Yunus
melalui telephon selulernya.
Pengendali Komunikasi (dalkom) Senkom Mitra Polri kota Bontang, dengan call sign Kaltim 7B ini, lebih lanjut
mengatakan, warga kota Bontang utamanya yang Muslim cukup resah dengan
beredarnya kabar ini, “Pemerintah kota Bontang dibantu tim dari Dinkes dan BPOM telah
turun mengusut asal-usul bakso tersebut, termasuk kami dari Senkom juga ikut melakukan pemantauan dan memonitor laporan dari warga,” lanjut M.Yunus.
Data yang berhasil
dihimpun menyebutkan, terdapat 13 pedagang bakso di Kota yang berjuluk kota Taman itu yang diduga menjual bakso oplosan. Rapat gabungan
yang digelar pemerintah kota Bontang bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan,
Peternakan dan Kelautan, Disperindakopi, menyimpulkan sejumlah bakso positif
terindikasi dijual oplosan bakso sapi dengan bakso babi. Namun, pemerintah
kota Bontang akan kembali melakukan uji sample kembali.
Menyikapi keresahan
warganya, sekertaris Pemkot Bontang, Asmudin Hamzah mengaku akan segera
menurunkan tim investigasi ke seluruh pedagang bakso di kota Bontang.
“Yang jadi persoalan hasil tes yang dilakukan oleh Dinas Peternakan UPTD
Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Pemprov Kaltim itu belum
sampai ke kami, makanya kami akan melakukan investigasi secara langsung,” ujarnya.
Kembali M.Yunus dari
Sentra Komunikasi Mitra Polri, kota Bontang kepada info Senkom mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah
nama warung penjual bakso yang terindikasi menjual bakso berbahan daging babi,
namun untuk sementara belum dapat publikasikan, karena saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
“Kemungkinan data yang
ada pada kami akan bertambah, karena kami masih terus melakukan pemantauan,
yang jelas kami menghimbau warga untuk lebih teliti dan hati-hati.”tegas
M.Yunus.
(rill/Sulsel 3A)