SENKOM,SURABAYA - Sebuah Fenomena unik
terjadi dua hari, sejak Kamis (9/5/2013) hingga Jumat (10/5/2013) pagi tadi,
berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang dapat disaksikan dari beberapa wilayah
Indonesia.
Peristiwa alam Gerhana matahari sebagian itu dilaporkan anggota Senkom Mitra Polri dari Surabaya, Hannie Agus. Dari pengamatannya, cahaya matahari terhalang oleh bulan, sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
“Puncak gerhana
matahari pagi ini mulai terlihat sekitar pukul 05:33 WIB, dan dapat dilihat dengan mata
telanjang di langit Surabaya dan sekitarnya,”Kata anggota Senkom
(Sentra Komunikasi) Mitra Polri dari sektor kota Surabaya dengan call sign JBR 05.05D saat melaporkan situasi kamtibmas pagi melalui Gateway Senkom Jumat (10/5/2013) pagi tadi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, Bumi dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Pihak Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I, Surabaya membenarkan,
jika proses mulainya Gerhana Matahari Sebagaian (GMS) di Surabaya tidak bisa
dilihat. Namun, saat dalam posisi puncaknya bisa dilihat jelas.
“Puncak gerhana bisa
terlihat di Surabaya pukul 05:33:49 dan berakhir pada 06:31:32. Seluruh warga
bisa melihat fenomena alam ini dengan mata telanjang,” ujar Juanda Arief
Krisna, sebagaimana dikutip dari surabayapost.co.id.
Selain di Surabaya, gerhana matahari
sebagian ini juga dapat dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera Bagian Utara. Proses berawalnya gerhana
menuju puncak hingga berakhirnya gerhana dapat terlihat dari Ternate, Ambon, Sorong,
Manokwari, Merauke dan Jayapura, masyarakat
di enam daerah itu beruntung bisa menyaksikan puncak gerhana hingga gerhana
berakhir. Sementara warga di Kupang dan Manado hanya bisa melihat proses awal dari
gerhana itu.
Puncak gerhana juga
bisa disaksikan di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar,
Mataram, Kupang, Manado, Kendari, Palu, Makassar. Proses berakhirnya gerhana bisa dilihat dari Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bandar
Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Pontianak, Palangka Raya,
Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Mataram, Kupang, Manado, Kendari, Palu, dan
Makassar.
Selain di Indonesia, Penduduk di Negara sekitar Samudra Pasifik,
Australia, Singapura, dan Filipina bagian Selatan juga bisa menyaksikan gerhana
matahari sebagian tersebut.
Adapun fase dan waktu
terjadinya di setiap lokasi bisa berbeda-beda, karena hal ini bergantung pada
posisi lokasi pengamat di permukaan Bumi dan posisi Bulan dan Matahari relatif
terhadap posisi pengamat tersebut.
Berdasarkan keterangan
dari BMKG, untuk tahun 2013 ini diprediksikan akan terjadi lima kali gerhana,
yaitu dua kali Gerhana Matahari dan tiga kali Gerhana Bulan. Gerhana Matahari
tersebut adalah berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada 9-10 Mei
2013 dan Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada 3 November 2013.Sedangkan Gerhana
Bulan yang terjadi adalah Gerhana Bulan Sebagian pada 25 April 2013 lalu, Gerhana
Bulan Panumbra 25 Mei 2013 mendatang dan Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi
pada 18-19 Oktober 2013 mendatang.
(Sulsel 3A, dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar