Translate

Selasa, 25 Juni 2013

Warga Resah Ribuan Hektar Hutan Riau Terbakar Macan Tutul Berkeliaran

SENKOM RIAU Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau yang terjadi sejak sepekan terakhir ini, telah melalap  areal seluas 3.700 hektar. Berdasarkan pantauan Senkom Mitra Polri Provinsi Riau, kebakaran hutan tersebut bermula pada hari Kamis (20/6/2013) lalu.

Kabut asap 'menghalangi pandangan'
Kebakaran terjadi pertama kali di lahan perkemahan Pramuka, tidak jauh dari kantor Walikota Perwira, Kelurahan Tanjung Palas RT.12. Demikian laporan Senkom Mitra Polri melalui milis berita yang dikutip Info Senkom. Di hari pertama terjadinya kebakaran tersebut, api berhasil menjalari lahan seluas 60 Ha, memaksa 20 Kepala Keluarga yang bermukim di kelurahan Mekar Sari Km.21 dan Kampung Sejati Km.9 terpaksan harus diungsikan menjauhi titik api.  

Pakar lingkungan dari Universitas Riau, Prof Adnan Kasri, sebagaimana dikutip dari Suara Merdeka menyatakan, asap tebal sebagai dampak dari kebakaran lahan gambut kali ini merupakan yang paling parah sepanjang sejarah. Kebakaran berskala besar di provinsi Riau kali ini bukan yang pertama terjadi. Tahun 1997-1998 lalu, kebakaran hebat juga pernah terjadi dan sekitar 10 juta hektar lahan rusak akibat kebakaran tersebut.

Tahun 2002 dan 2005, kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Riau, juga dengan skala yang cukup besar. Kebakaran yang diakibatkan oleh konversi hutan di lahan gambut itu kembali memusnahkan ribuan hektar lahan hutan.

Dampak penting dari kebakaran hutan dan lahan sangat dirasakan terutama oleh  masyarakat yang menggantungkan hidupnya kepada hutan,demikian pula dengan satwa liar seperti gajah, harimau dan orang utan yang pasti kehilangan habitat akibat dari kebakaran ini.

Dilaporkan, saat ini warga resah dengan makin banyaknya macan tutul berkeliaran memasuki pemukiman warga, “Seekor macan tutul tertangkap, karena masuk rumah warga setelah kakinya terbakar di lokasi kebakaran lahan daerah Lubuk Gaung, Nerbit Besar,” Lapor Muji Yanto,Wakil Ketua Senkom Mitra Polri Riau.

Personil Senkom yang akrab disapa Simbah Dumai dengan call sign Riau 2.03 ini menyatakan Senkom Riau terjun langsung ke titik lokasi kebakaran bersama tim gabungan dari BPBD,TNI dan Polri untuk mengatasi kebakaran.
(rill/Sulsel 3A)

Minggu, 23 Juni 2013

Senkom Bantu Rekap Suara Pilwalkot Bandung

SENKOM BANDUNG, Pemilihan kepala daerah walikota dan wakil walikota Bandung, Minggu (23/6/2013) dilaporkan berjalan meriah aman kondusif.

Jajaran Senkom Mitra Polri kota Bandung ikut berperan aktif dalam pengamanan dan pemantauan pelaksanaan pilwalkot Bandung 2013.
Melalui Laporan Situasi (Lapsit) Nasional, Minggu (23/6/2013) Malam, Anggota Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri dari kota Bandung, Ikhwan Junaedi Khoiri melaporkan, pelaksanaan pilwalkot berjalan lancar kondusif, 

“Personil Senkom ditempatkan di setiap kelurahan, sekaligus untuk menghimpun dan merekap suara yang masuk, untuk dilaporkan ke Panwaslu,”lapor Jabar 02.22, call sign Ikhwan Khoiri.

Pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 4, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad, unggul berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Jaringan Suara Indonesia (JSI), dengan perolehan 44,55 persen dalam Pemilihan Wali Kota Bandung periode 2013-2018.

“Jumlah suara yang masuk hingga malam ini, sudah mencapai 100 persen, dengan mengambil sampel dari 270 TPS, total suara 62.351, dan tingkat partisipasi pemilih (VTO) 56,93 persen. Pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra ini jauh memimpin,”sambung personil Senkom lainnya, Jabar 01.42, Zulfikar dari Sekretariat Senkom Mitra Polri kota Bandung.

(rill/Sulsel 3A)

Rabu, 19 Juni 2013

Senkom Sesalkan Insiden Penembakan Wartawan

SENKOM PP – Sentra Komunikasi Mitra Polri menyayangkan terjadinya insiden yang menyebabkan sejumlah wartawan terluka oleh tindakan aparat kepolisian, saat terjadi aksi unjuk rasa mahasiswa menjelang penetapan kenaikan harga BBM selama beberapa hari ini.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, dua wartawan terkena tembakan aparat polisi, satu korban jatuh di Jambi dan satu lagi di Ternate, Maluku Utara.

Ketua Umum Senkom Mitra Polri, H.Moh.Sirot, SH mengatakan, Senkom Mitra Polri merasa perlu menanggapi masalah ini, selain karena dalam jajaran  Senkom ada yang dari kalangan media, juga merupakan bentuk perhatian Senkom terhadap sinergi hubungan kemitraan antara polisi, masyarakat dan media.

“Sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik,  Senkom meminta semua pihak menjaga hubungan baik dalam kerjasama dengan media. Media senantiasa membantu tugas-tugas kepolisian maupun institusi dan lembaga pemerintah lainnya dalam menyebarkan informasi kepada publik mengenai agenda dan kegiatan lemabaga pemerintah, dan itu sudah menjadi hak publik yang diatur dalam undang-undang. Khusus masalah kinerja wartawan dilindungi UU Pers no 40 tahun 1999,” kata Sirot.

Hal senada diungkapkan ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch ), Neta S Pane. Menurutnya, tindakan represif kepada jurnalis adalah tindakan biadab yang menunjukkan bahwa Polri bukan sebagai aparat negara, melainkan sebagai aparat penguasa.


“Polisi sesungguhnya sangat mengetahui bahwa wartawan dilindungi UU dalam menjalankan tugas. Untuk insiden itu, Kepala Polda Jambi Brigjen Satriya Prasetya dan Kepala Polda Maluku Utara Brigjen Machfud Arifin harus bertanggung jawab dan segera menangkap pelaku penembakan karena tindakan tersebut melanggar UU Pers nomor 40/1999 pasal 4 tentang kebebasan pers.”

Sementara di Makassar, Sulawesi Selatan, pelecehan oleh aparat kepolisian terhadap wartawan juga terjadi saat sejumlah wartawan meliput bentrok antara mahasiswa dan polisi. Direktur Samapta Polda, Kombes Pol Ferdinand Wibisono menyebut wartawan sebagai provokator..

Pengamat Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN), Makassar, Dr Firdaus Muhammad MA menilai, pernyataan seorang pejabat polisi yang menyebut wartawan sebagai provokator  merupakan kekeliruan besar.

“Antara kepolisian, masyarakat dan media adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan karena mereka saling membutuhkan. Masyarakat butuh informasi dan kegiatan dari penyelenggara lembaga ataupun institusi negara, dan penyebaran informasi itu merupakan tugas dari media” katanya.
(rill/Sulsel 3A)

Senin, 17 Juni 2013

Puting Beliung Terjang Aceh

SENKOM  ACEH – Sedikitnya enam unit rumah warga rusak parah diterjang angin puting beliung di sejumlah desa di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Minggu (16/6/2013) sore kemarin.

Pantauan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri dari Banda Aceh menyebutkan, meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

“Laporan dari personil di lapangan menyebutkan terjangan angin puting beliung merusak rumah warga atas nama Zakaria, di desa Bahagia Bersama, kecamatan Bandar, kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, atap rumah diterbangkan angin,” tulis Aceh 08.01 melalui milis Senkom.

Menurut Ketua Senkom dari lokal 08, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Pance Fauzan, kejadian yang berlangsung Senin (17/6/2013), pukul 07.23 WIB pagi tadi merupakan bencana susulan setelah Minggu sore, sehari sebelumnya memporak-porandakan sejumlah rumah warga.

Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue Alwi Alhas dari Banda Aceh mengatakan, sebagian besar rumah warga yang rusak itu, akibat tertimpa pohon yang tumbang. Lokasi kejadian  berjarak sekitar 100 mil laut pesisir pantai barat Aceh.

Selain merusak rumah warga, terjangan angin puting beliung yang disertai hujan lebat pada Ahad (16/6/2013), yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB itu, juga menumbangkan 14 tiang listrik milik PT PLN Cabang Meulaboh.Kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta lebih.

"Tumbangnya 14 tiang itu mengakibatkan jaringan listrik untuk Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya terpaksa dilakukan pemadaman selama tiga jam," kata Kepala PT PLN Cabang Meulaboh, Abdullah di Meulaboh sebagaimana dikutip dari city seruu.com.
(rill/Sulsel 3A)

Minggu, 16 Juni 2013

Hindari Titik Aksi…!! Jangan Ambil Resiko…!!

SENKOM MAKASSAR – Sekitar pukul 11.30 wita, Senin (17/3/2013) gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa dari seluruh penjuru mulai berkumpul di bawah fly over, jalan Urip Sumoharjo-Pettarani, Makassar.
Fly Over titik aksi
Akibatnya kemacetan panjang dari empat ruas jalan di sekitar fly over, yakni jalan Urip Sumoharjo, jalan A.P.Pettarani dan Tol Reformasi tidak dapat terhindarkan. Puluhan petugas polantas kewalahan mengatur arus lalu-lintas.  
seharusnya menghindar
Barisan kendaraan yang mengular dalam kemacetan, tidak hanya terjadi di sekitar fly over, namun justru merembet ke sejumlah ruas jalan lainnya, karena sebagian pengguna jalan mencari jalan alternative menghindari beberapa ruas jalan yang menjadi titik aksi unjuk rasa.

“Saudara-saudara, beri kami jalan, anda jangan melintas..! berani melintas, kendaraan anda kami bakar..!” ancam mahasiswa yang bergerak di jalan A.P.Pettarani menuju fly over.
Dijaga ketat
Sementara sebagian mahasiswa lainnya bergerak memblokir jalan A.P.Pettarani, sebuah ruas jalan trans Sulawesi yang menghubungkan kota Makassar dan beberapa kabupaten lain di sebelah selatan kota Makassar.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, setiap SPBU yang ada di kota Makassar dijaga ketat puluhan aparat gabungan dari TNI dan Polri.
(rill/Sulsel 3A)

2000 Personil Aparat Keamanan Siaga Hadapi Demo Akbar



SENKOM MAKASSAR – Sidang Paripurna DPR RI mengenai pengumuman harga BBM akan berlangsung Senin (17/6/2013) besok. Mahasiswa se-Kota Makassar menyatakan diri akan menggelar aksi demo akbar.
Sementara Polda Sulsel mempersiapkan 2.000 personel gabungan yang terdiri dari polisi-TNI untuk turun menjaga Kota Makassar. Tim gabungan pengamanan tersebut terdiri dari personil Polda Sulsel sebanyak 1.500 personil gabungan dari Polres Makassar, Polsek, Brimob, Shabara dan Intel. Juga bantuan dari TNI sebanyak 500 prajurit.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Endi Sutendi menyatakan pihaknya melakukan siaga untuk mengantisipasi rencana mahasiswa yang akan menggelar demo akbar menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM, Senin besok.
Fly Over sebagai titik pusat aksi
Informasi yang berhasil dihimpun Info Senkom menyebutkan, dalam aksi besok, mahasiswa dari segenap perguruan tinggi di kota Makassar akan menurunkan kekuatan penuh. Dengan mengawali aksinya dari kampus masing-masing untuk selanjutnya berkumpul di beberapa titik seperti fly over, depan gedung DPRD Sulsel dan kantor Gubernur.
Beberapa titik permulaan aksi di antaranya depan kampus UMI di Jalan Urip Sumoharjo, ruas jalan Sultan Alauddin depan kampus Unismuh, jalan A.P.Pettarani depan kampus UNM, mahasiswa  UIT yang akan memulai aksi di pertigaan A.P.Pettarani – Jalan Rappocini.
TNI ikut amankan Makassar
Sementara mahasiswa Unhas akan mengawali aksi di ruas jalan Perintis Kemerdekaan, mahasiswa Universitas 45 di jalan Urip Sumoharjo, demikian pula massa dari UKI Paulus, dan beberapa perguruan tinggi lainnya, akan menurunkan "kekuatan penuh" untuk berunjuk rasa.

“Polisi dan TNI akan disiagakan di sejumlah titik yang diperkirakan akan menjadi sasaran demo  mahasiswa dan kelompok penentang rencana kenaikan BBM. Di antaranya di fly over, gedung DPRD Sulsel, kantor gubernur, SPBU dan di sekitar kampus yang menjadi lokasi aksi,”lanjut Endi Sutendi.
Menurut mantan Wakapolrestabes Makassar itu, pengamanan akan terus dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika aksi dinilai rawan maka jumlah personil akan ditambah. (rill/Sulsel 3A)

Jumat, 14 Juni 2013

Kapolda Sulsel Siap Redakan Aksi Anarkis

SENKOM SULSEL Kapolda Sulawesi Selatan yang baru, Irjen (pol) Burhanuddin Andi mengaku prihatin dengan Aksi unjuk rasa mahasiswa di kota Makassar yang makin brutal dan anarkis. 
Burhanuddin Andi
Aksi unjuk rasa mahasiswa menjadi perhatian serius Kapolda Sulsel, Irjen (pol) Burhanuddin Andi. 

Pengganti Mudji Waluyo ini berjanji akan berupaya sekuat tenaga meredam aksi mahasiswa dengan mengedepankan pendekatan budaya.

Menurut Putra kelahiran Kabupaten Soppeng, Sulsel itu, aksi-aksi mahasiswa di Makassar bukan hal baru baginya. Aksi mahasiswa yang kerap berujung bentrok itu sudah dialami saat masih menjabat Kapolwil Makassar beberapa tahun silam.

Bagi Burhanuddin, mahasiswa Makassar memang memiliki perbedaan karakter dengan mahasiswa daerah lain, karena itulah perlu pendekatan sosiologis dan kekeluargaan agar meraka tidak melakukan aksi-aksi pengrusakan. Dinamika mahasiswa Makasssar, lebih unik.

"Ini merupakan hal yang segera saya akan lakukan dalam memulai tugas saya sebagai Kapolda yang baru. Saya tidak akan menunda-nunda lagi, banyak tugas yang telah menunggu," bebernya di sela acara ramah-tamah di hotel Clarion-Makassar.

Sementara di luar hotel, ratusan mahasiswa terus melancarkan aksi saling lempar dan saling serang dengan aparat kepolisian.
"Kami akan melakukan pendekatan budaya, terkait demo mahasiswa menentang rencana kenaikan harga BBM. Harapan kami, seluruh elemen masyarakat maupun mahasiswa mampu mengutarakan aspirasinya tanpa harus merugikan orang lain. Pendekatan budaya adalah solusi khusus meredam gejolak BBM," kata Burhanuddin Andi.
(rill/Sulsel 3A)

Kamis, 13 Juni 2013

Selamat Datang Kapolda Sulsel Baru



SENKOM SULSEL – Lepas sambut kapolda Sulsel, di Mapolda Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Jumat (14/6/2013) pagi tadi berlangsung meriah.
Seluruh Jajaran Kepolisian dalam lingkup Polda Sulselbar (Sulawesi Selatan dan Barat) hadir melepas kepergian Mantan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo dan menyambut kedatangan Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Pol Burhanuddin Andi.

Ruas jalan sepanjang Perintis Kemerdekaan, depan Mapolda Sulsel, macet sepanjang 1 kilometer, kendaraan dari dua arah merayap pelan dalam kemacetan panjang selama dua jam.

Sebelum meninggalkan Markas Polda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo didampingi Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Pol Burhanuddin Andi menyalami seluruh Kapolres se-Sulselbar serta para perwira tinggi Polda Sulselbar.

Mudji selanjutnya mendapat tugas baru sebagai staf ahli Kapolri. Sementara pejabat baru Kapolda Sulsel, Irjen Pol Burhanuddin Andi, yang merupakan putra kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan, sebelumnya bertugas sebagai kapolda Bengkulu.

Jajaran Sentra Komunikasi (Senkom) Provinsi Sulawesi Selatan mengucapkan selamat jalan untuk Irjen Pol Mudji Waluyo, semoga jalinan komunikasi tetap terjalin. Sementara untuk Kapolda Sulsel yang baru, Senkom Sulsel menyetakan siap mendukung segala program kepolisian daerah Sulsel, utamanya dalam hal pemeliharaan kamtibmas. 
(rill/Sulsel 3A)