Translate

Minggu, 19 Mei 2013

Polisi Siaga, 22 Karyawan PT.Freeport Masih Terkurung Reruntuhan

SENKOM,MIMIKA Informasi terakhir dari insiden runtuhnya terowongan Big Gossan, underground PT.Freeport Indonesia, diperoleh kabar bahwa 22 korban yang terperangkap dalam reruntuhan hingga kini belum dapat dikeluarkan.

Upaya evakuasi yang dilakukan tim penyelamat baru berhasil mengevakuasi 16 korban,10 orang  dinyatakan selamat sementara 6 lainnya meninggal dunia, seperti dilaporkan Sekertaris Senkom Mitra Polri provinsi Papua, Rahardi Jaya Ibrohim langsung dari Mimika,Papua.
Memasang penahan runtuhan
Untuk 22 krbn dr 38 total msh berada di reruntuhan batu terowongan big gossan mile 74 dan saat ini 22 krbn trsisa tlh dinyatakan tdk ada yg hidup lg.” tulis Rahardi Jaya melalui milis Senkom.

Meskipun sudah tidak ada harapan hidup untuk korban yang terperangkap di bawah underground PT.Freeport, namun segenap keluarga korban tetap berharap pihak perusahaan berupaya mengeluarkan korban, dan tidak membiarkan mereka terkubur dalam reruntuhan.

Tetap berusaha
Team evakuasi ( ERG, SECURITY, SAFETY UG, OPERATOR STAFF UG ) masih terus berupaya sekuat tenaga mengeluarkan sisa korban yang tertimbun di bawah terowongan, “Tim penyelamat harus ekstra hati-hati karena batuan masih terus berjatuhan walaupun telah dipasang pengaman,” lapor Rahardi dengan callsign Papua 3 melalui pesan singkat ke redaksi Info Senkom.

Berikut nama-nama korban yang berhasil diperoleh Info Senkom

1. Andrew Hutagalung QMS.
2. Daniel T. Eramuri, karyawan Underground Mine Maintenance.
3. Roni Dolame, karyawan Underground Mine Maintenance.
4. Artinus. M, karyawan Underground Repair.
5. Roni Kailuhu,  karyawan Underground Constructs.
6. Muhtadi, karyawan Amole 74 Clinic.
7. Towali,  karyawan Underground General Service.
8. Muh. Iqbal,  karyawan Underground Electric.
9. Sulaeman, karyawan Fire MTC
10. Hasbulla, karyawan Redpath.
11. Herman Susanto, karyawan Redpath.
12. David Gobai, karyawan underground Development.
13. Selpianus Edoway, karyawan underground Development.
14. Petrus. F. M, karyawan underground Development.
15. Joni Tulak,  Karyawan underground Development.
16. Yapinus Tabuni,  karyawan underground Development.
17. Amir Tika, karyawan Underground Constructs.
18. Ferry. P, karyawan Underground MTC.
19. Leonardus Sparta, Karyawan Underground Constructs.
20. Kenny Wanggai, karyawan Underground Automatich.
21. Aan Nugraha, karyawan Constructs Special Project.
22. Florentinus Kakupu, karyawan Redpath.
23. Victoria Sanger, karyawan Underground MTC.
24. Febry Tandungan, karyawan Underground Constructs.
25. Lestari Siahaan, karyawan Underground MTC.
26. Mateus Maronduf, karyawan Underground Development.
27. Alham, karyawan Underground Sandvik.
28. Retno Arung Bone, karyawan Underground Repair.
29. Lewi Mofu, karyawan Underground Pontil.
30. Andarias Msen, karyawan Underground MTC Drill.
31. Aris Tiku Pasang, karyawan Underground Constructs.
32. Yusak Deda, karyawan Underground MTC.
33. Petrus Padak Duli, karyawan Underground Production.
34. Ahmad Rusli, karyawan Underground Contruksi.
35. Hengky. H, karyawan Underground MTC.
36. Enco. M, karyawan Underground Geologi.
37. Neta Sauyan, karyawan Underground Geologi.
38. Mamur, karyawan Central Service.
39. Nasim, karyawan Underground QMS.
40. Tito Sakti. S, karyawan CS.

Untuk sementara aktivitas pertambangan PT.Freeport, baik grassber (tambang terbuka) maupun undergroud (tambang bawah tanah) saat ini masih terhenti, situasi Tembagapura dan Ridgcamp belum kondusif sehubungan dengan kejadian kebencanaan di lokasi tambang bawah tanah. Puluan aparat keamanan terlihat siap siaga di titik-titik keramaian.
(Sulsel 3A, Sumber Sekertaris Senkom Papua, dan sumber lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar